Hari Hepatitis Sedunia, 28 Juli 2025 | Saatnya Deteksi Hepatitis Lebih Cepat dan Akurat
Setiap tanggal 28 Juli, dunia memperingati World Hepatitis Day sebagai ajakan global untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit hepatitis. Di Indonesia, hepatitis masih menjadi ancaman besar yang menyebabkan beban kesehatan dan ekonomi yang signifikan. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa:
- Sekitar 6,7 juta orang hidup dengan Hepatitis B
- Sekitar 2,5 juta orang hidup dengan Hepatitis C
Setiap tahunnya, lebih dari 2 juta infeksi baru terjadi, dan 1,4 juta kematian disebabkan oleh hepatitis secara global.
Mengenal Hepatitis dan Tantangan di Indonesia
Hepatitis B menular cepat, terutama dari ibu ke anak, dan lewat cairan tubuh.
Hepatitis C dapat bersifat kronis, belum ada vaksin, dan sulit terdeteksi dini.
Pemerintah Indonesia telah menargetkan eliminasi hepatitis pada 2030 melalui peningkatan skrining dan pengobatan berbasis data. Namun, tantangan besar masih ada: banyak kasus yang tidak terdeteksi hingga sudah masuk fase lanjut.
Solusi Molekuler untuk Deteksi dan Pemantauan Hepatitis
Teknologi Next-Generation Sequencing (NGS) menawarkan pendekatan baru untuk penanganan hepatitis:
- Identifikasi genotipe HBV/HCV
- Deteksi mutasi resistensi obat
- Analisis infeksi ganda dan mutasi escape
- Eksplorasi respon inang terhadap infeksi (misalnya RNA-seq)
Kit Diagnostik NGS dari ABL
DeepChek® HBV & HCV:
- Targeted dan whole genome sequencing
- Deteksi strain virus, mutasi kritis, serta penyusunan strategi pengobatan berbasis data
- Dirancang untuk tingkat sensitivitas tinggi dan analisis presisi
- Mendukung skema surveilans nasional
Siapkah Institusi Anda Berperan?
Teknologi genomik seperti NGS memungkinkan identifikasi varian virus dan pola penyebaran hepatitis dengan lebih cepat dan akurat. Mari jadikan Hari Hepatitis 2025 sebagai momen refleksi sekaligus aksi nyata bersama untuk eliminasi hepatitis.
Hubungi tim Pandu Biosains untuk berdiskusi di:
📧 marketing@biosains.com