Kawan Biosains, pada tanggal 14 Agustus lalu, World Health Organization (WHO) baru saja menyatakan wabah Monkeypox (cacar monyet) sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Wabah cacar monyet ini diyatakan sebagai darurat kesehatan akibat peningkatan kasus di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan beberapa negara Afrika lainnya, termasuk Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda. Lebih dari 100 kasus Clade 1B telah dikonfirmasi di laboratorium dalam seulan terakhir di negara-negara tersebut. Deklarasi ini menjadi pengingat akan perlunya kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi penyakit menular yang dapat mengancam kesehatan masyarakat secara internasional. Kolaborasi antarnegara dan lembaga kesehatan menjadi sangat krusial untuk memastikan bahwa upaya pencegahan dan penanganan dapat berjalan dengan optimal.

Di Indonesia sendiri, menurut informasi dari Kemenkes RI, terdapat 88 kasus Mpox hingga 3 Agustus 2024, dengan 87 di antaranya telah sembuh. Selain itu, tidak ada penambahan kasus pada minggu 4-17 Agustus 2024. Namun, kita tetap perlu waspada terhadap wabah cacar monyet ini, mengingat potensi penularan yang masih ada, terutama di daerah dengan tingkat mobilitas tinggi. Penting bagi masyarakat untuk terus mengikuti protokol kesehatan, menjaga kebersihan, dan segera melaporkan jika ada gejala yang mencurigakan. Langkah pencegahan dan deteksi dini tetap menjadi kunci dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Monkeypox merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat. Infeksi ini dapat menyebabkan ruam dengan nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening dan demam. Berikut informasi penularan, gejala, tindakan pencegahan beserta informasi vaksin wabah ini.

Penularan Monkeypox
  • Penularan antarmanusia terjadi melalui kontak fisik erat seperti sentuhan, hubungan seksual atau berbicara serta bernafas dekat orang yang terinfeksi Mpox.
  • Dari hewan yang terinfeksi Mpox dengan menyentuhnya, berburu atau memakannya.
  • Dari bahan yang mudah terkontaminasi virus seperti, pakaian, seprai, handuk atau alat makan.
  • Jika dalam masa kehamilan, dapat menularkan virus kepada janin melalui plasenta.
Gejala Monkeypox
  • Gejala yang umum berlangsung 2-4 minggu, meliputi demam, sakit kepala berat, nyeri otot, lemah lesu.
  • Ruam kulit/luka pada kulit, muncul 1-3 hari setelah demam.
  • Ruam cenderung muncul di wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Dapat ditemukan juga pada mulut, alat kelamin dan mata.
  • Jika menemukan gejala, segera periksa diri ke tenaga kesehatan!
Pencegahan Monkeypox
  • Batasi Kontak, dengan orang yang dicurigai atau terkonfirmasi Mpox
  • Jika perlu kontak langsung, pastikan dalam keadaan memakai masker medis, ruam di kulit tertutup, sebisa mungkin hindari kontak kulit.
  • Bersihkan tangan Anda, dengan sabun dan air atau pembersih tangan berdasar alkohol.
  • Bersihkan dan disinfeksi setiap permukaan benda yang terkontaminasi.
Info Vaksin Monkeypox

Ada beberapa vaksin cacar yang dapat memberi perlindungan tertentu terhadap Mpox. Seperti Vaksin MVA-BN – disebut juga Imvamune, telah disetujui untuk mencegah Mpox, namun belum teresedia secara umum. Beberapa negara merekomendasikan vaksinasi hanya untuk orang yang beresiko. Vaksinasi massal tidak dianjurkan untuk saat ini.


Sumber: