Per M14 2025, sudah ada 4 kasus Virus Hanta terkonfirmasi di Indonesia. Deteksi ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi penyakit zoonotik (penyakit dari hewan ke manusia), terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem dan banjir yang memperbesar risiko penyebaran virus dari tikus.

Apa Itu Virus Hanta?
Virus Hanta ditularkan melalui kontak dengan tikus terinfeksi, terutama lewat urine, feses, atau air liur. Infeksi virus ini dapat menyebabkan penyakit serius seperti:
- HPS (Hantavirus Pulmonary Syndrome)
- HFRS (Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome)
Gejala awal sering mirip flu, yang membuat diagnosisnya kerap terlambat. Oleh karena itu, deteksi dini sangat pentinguntuk penanganan tepat waktu.

Tantangan Diagnosis & Surveilans
- Gejala menyerupai flu biasa
- Diagnosis laboratorium bisa terlambat
- Risiko meningkat saat banjir karena air membawa virus dari urine tikus
Untuk itu, teknologi genomik seperti NGS (Next-Generation Sequencing) diperlukan untuk mempercepat identifikasi virus, terutama dalam kondisi wabah.
Peran Teknologi Genomik dalam Penanganan Virus Hanta
Teknologi NGS memiliki beberapa keunggulan dalam membantu pengendalian virus:
✔️ Mengidentifikasi strain virus dengan cepat dan akurat
✔️ Memantau mutasi yang meningkatkan risiko penularan
✔️ Mendukung surveilans molekuler berbasis genom untuk deteksi dini
Studi Genomik = Kunci Pencegahan
Negara-negara lain telah memanfaatkan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengendalikan penyebaran virus zoonotik seperti Hanta. Studi genomik membantu:
- Memahami asal-usul virus
- Melacak penyebarannya
- Mengembangkan strategi mitigasi berbasis data
Saatnya Indonesia lebih genomik-savvy!
Dengan data genomik lokal dan teknologi NGS, kita bisa merespons penyakit menular secara lebih presisi dan preventif.
Penutup: Saatnya Bergerak Bersama
Kasus virus Hanta menunjukkan bahwa deteksi dini penyakit menular masih menjadi tantangan besar. Namun, dengan memanfaatkan teknologi genomik seperti NGS, kita bisa mengenali patogen lebih cepat, akurat, dan komprehensif.
Apakah Anda akan menjadi bagian dari garda terdepan dalam pencegahan wabah masa depan?
Mari diskusikan atau sharing insight Anda bersama tim Pandu Biosains: